Metamorfosis Seorang Dani

Bismillahirrohmanirrohim..

Baru saja aku meluangkan waktu silaturahim melalui fb dengan teman2ku, adik2ku, dan kakak2ku. Sudah lama kami tidak bertemu, mungkin lebih dari 5 tahun lamanya kami tidak bertemu. Apaa?? 5 tahun?? Astaghfirullahal’adzim.. 5 tahun memang bukan waktu yang singkat namun juga bukan waktu yang lama dalam menjalani hidup. 5 tahun berlalu serasa sekejap mata.Namun, dalam 5 tahun itu telah banyak perubahan dalam hidup kami, lebih tepatnya mereka. Hal ini lah yang menjadi bahan perenunganku malam ini. Sudah sampai manakah kemajuan hidupku?

Saat pertama login fb, newsfeed paling atas di home page ku adalah dari seorang adikku yang bulan Januari 2013 nanti lulus sebagai seorang dokter. Namanya Dani. Iya, dia mahasiswa kedokteran UNPAD angkatan 2007. Newsfeed itu mengenai penerbitan kumpulan tulisan2nya yang telah dibukukan dengan judul “Badai Pemikiran Anak Kedokteran”. Buku perdananya yang berisi 230 halaman ini berisi mengenai  catatan-catatan tentang hidup, Islam, kedokteran, cinta dan pengabdian.

Di dalam status fb nya itu, Dani menuliskan, “Di dalamnya pun disertai banyaknya komentar dari orang-orang di setiap tulisannya. Bisa jadi nama kamu ada disana. :)”. Hmmm…aku jadi penasaran, karena sekitar satu-dua bulan lalu, Dani mengirimiku sms yang berisi permintaan testimoni tentang dirinya, “untuk kontemplasi diri teh :)”, begitu pesan sms yang masih ku ingat. Apakah namaku ada tercantum di buku itu? Hmm..ada ataupun tidak, aku tetap ingin membeli bukunya.

Tahun 2005 adalah awal aku mengenalnya, saat itu dia masih kelas 2 SMA dan menjadi adik binaanku dalam sebuah klub pencinta alam di Bandung, FOREST. Dia didaulat oleh teman2 nya untuk menjadi ketua umum angkatan. Pilihan teman2nya itu ternyata tepat karena Dani memiliki kepemimpinan yang bagus, sangat bagus bahkan!.

Dani adalah seorang sosok yang murah senyum, sangat baik terhadap siapapun, ramah, mau mendengarkan, mau belajar dan mau meminta nasehat kepada siapapun. Dia juga seorang sosok sahabat yang sangat menyenangkan karena dia sangat jarang menolak permintaan tolong teman2nya. Dia seorang yang rendah hati dan memiliki hati serta wawasan keilmuan yang luas, sehingga dia bisa menilai sesuatu dari berbagai sudut pandang.

Banyak sekali sikap positif di dalam dirinya yang membuatku termotivasi untuk melakukan kebaikan pula. Sikap yang lahir karena kemampuannya mengambil hikmah dari setiap kejadian yang kemudian diterapkannya ke dalam kehidupan sehari-hari.

“Dia memberi hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat.” QS.Al-Baqarah : 2

Ya Allah, semoga semakin banyak generasi penerus Islam yang memiliki karakter seperti Dani dan semoga semakin banyak hamba-hambaMu yang Kau karuniakan hikmahMu. Aamiin.

Dani, teteh salut dan bangga sama Dani! 🙂

---