Yuldiais's Blog

Take the silver line of life

Pendidikan Karakter dari Seorang Ayah

Yang ayah wariskan kepada anak-anaknya bukan kata-kata atau kekayaan, tetapi sesuatu yang tak terucapkan yaitu teladan sebagai seorang pria dan ayah ~ Will Rogers

Ada sebuah kisah, tentang seorang ayah yang sudah terpisah lama dengan anaknya. Karena suatu hal, sang anak lari dari rumah dan sang ayah mencarinya selama berbulan-bulan tanpa hasil. Akhirnya munculah ide dari sang ayah, untuk memasang iklan di Koran, surat kabar yang paling besar dan terkenal se Ibukota. Bunyi iklan tersebut: “Pato sayang, temui aku di depan kantor surat kabar ini, jam 12 siang hari sabtu ini. Semua sudah aku ampuni, aku mengasihimu nak”. Lalu hari yang di tunggu tiba, ternyata ada 800 orang bernama Pato berkumpul mencari pengampunan dari seorang ayah yang sangat mengasihi.

Data dari statistic mengatakan bahwa orang yang bertumbuh tanpa kasih sayang seorang ayah akan tumbuh dengan kelainan perilaku, kecenderungan bunuh diri dan menjadi criminal yang kejam. Sekitar 70% para penghuni penjara dengan hukuman seumur hidup adalah orang yang bertumbuh tanpa ayah (tanpa kedekatan emosional dari ayahnya).

Ada 2 hal penting rahasia sukses dari seorang ayah yang bisa diturunkan kepada anaknya. Apa itu?

1. Pelajaran Untuk Survival
Dari ayah kita akan belajar mengenai pelajaran yang sangat kompleks tentang bertahan hidup. Kenapa kompleks, sebab banyak hal yang perlu di “jaga” kestabilannya dalam hidup. Dalam keluarga, bagaimana ayah berperan dalam keluarga, memperlakukan ibu kita – yang kelak akan kita contoh dan duplikasi kepada pasangan kita. Membantu membesarkan hati anak jika ada masalah – kelak akan kita lakukan juga pada anak kita (ingat menjadi orangtua tidak ada sekolahnya, kita hanya mencontoh apa yang orang tua kita lakukan kepada kita). Kehidupan ekonomi keluarga, bagaimana ayah berperan dalam hal memenuhi kebutuhan keluarga. Dalam hal bertahan hidup kita akan belajar dari seorang ayah.

2. Masalah Karir
Yang satu ini adalah penting jika kita ingin sukses secara financial dan karir, maka perbaiki hubungan kita dengan ayah (bagi yang sudah besar) bagi kaum ayah muda, berelasilah dengan baik dengan anak anda. Kenapa? Dari seorang ayah, akan “diturunkan” kemampuan berkarir dan mendapatkan kemudahan dalam karir. Ingat yang point pertama, secara mendasar kita belajar survival dan dalam urusan bekerja seorang ayah adalah “mesin pencetak uang”. Relasi yang baik antara ayah dan anak akan sangat membantu sang anak untuk menuai sukses dikemudian hari saat dia memasuki dunia kerja.

Banyak klien saya yang hubungan dan relasinya hancur dengan sang ayah sejak lama, kemudian dengan segala kerendahan hatinya memulai hubungan yang baru dan saling memaafkan maka rejekinya juga berubah. Disamping itu juga Doa seorang ayah untuk anaknya bagaikan “turbo” untuk kesuksesan seorang anak. Bahkan doa yang benar-benar dilakukan seorang ayah, mampu mengubah karir seorang anak jauh melampaui karirnya sang ayah. Banyak kasus terjadi di dalam ruang terapi saya, pekerjaan yang buntu hanya perlu berbaikan pada sang ayah. Mudah bukan?

Figur seorang Ayah adalah figur yang sangat penting dijaman sekarang ini. Karena banyak sekali anak yang kehilangan figur seorang ayah dan mencari perhatian ayahnya dengan melakukan apa yang kita sebut “kenakalan”.

“Kulakukan ini semua untuk keluarga” adalah jawaban klasik yang muncul di mulut kebanyakan ayah, “saya bekerja untuk siapa kalau bukan untuk keluarga”, tetapi yang sering terjadi adalah keluarga menjadi korban. Maunya yang terbaik buat keluarga tetapi keluarga jadi korbannya kelak dan dimasa tuanya terjadi kebingungan, kenapa keluarga kok amburadul semua, “salah dimana?” Ya tentunya anda sekalian tahu dimana letak salahnya, bukan.

Seorang manusia, akan mempunyai kehidupan yang maksimal jika “dia diampuni dan mau mengampuni”. Ini adalah dasarnya. Bagi anda seorang ayah, maukah anda mengampuni anak dan minta maaf kepada anak untuk kebaikannya kelak dikehidupan masa depan? Dan anda sendiri sebagai ayah akan menjadi ayah yang sangat maksimal bagi keluarga dan lingkungan sekitar anda.

Para Ayah, anda sangat dirindukan dan dibutuhkan anak-anak anda untuk bekal kehidupan di masa depannya. Jangan habiskan seluruh energy dan waktu di tempat kerja, sehingga waktu dirumah hanyalah sisa energy dan duduk menonton tv atau membaca koran. Seorang anak perlu pelukan dan telinga dari ayahnya untuk mendengar, mengerti apa yang diceritakan sang anak.

Ajarkan kebenaran tentang moral dan sopan santun dan tentunya para ayah tidak akan menyesal kelak dalam kehidupan dewasa sang anak akan mengamalkan didikan dari sang ayah.

Kami juga memberikan E-book Gratis 7 Cara Meningkatkan Rasa Percaya Diri Anak, yang bisa anda download melalui link berikut ini :
www.pendidikankarakter.com/7-cara-meningkatkan-rasa-percaya-diri-anak

sumber

Leave a comment »

Asah Dulu Gergajimu.

Stephen R. Covey menceritakan, bahwa suatu ketika ada seorang penebang pohon melamar pekerjaan ke sebuah pabrik pengolahan kayu.

Ia diterima dan sangat suka dengan bayaran yang diterima. Ia pun bekerja dengan tekun.

Pimpinannya memberi ia gergaji dan menunjukkan pohon-pohon mana saja yang boleh ditebang.

Pada hari pertama bekerja ia bisa menebang 18 pohon.

“Selamat! Pertahankan itu,” kata pimpinannya.

Tersemangati oleh kata-kata bosnya tadi, penebang kayu semakin bekerja dengan keras.

Namun pada hari berikutnya ia hanya bisa menebang 15 pohon.

Hari ketiga, meski ia bekerja bertambah keras, ia hanya bisa merobohkan 13 pohon.

Hari demi hari semakin sedikit pohon yang bisa ia tebang.

“Saya sepertinya kehilangan kekuatanku,” pikir penebang kayu. Ia pun menemui bosnya dan meminta maaf atas kinerjanya yang buruk. Ia tidak tahu apa yang terjadi.

“Kapan terakhir kali kamu mengasah gergajimu?” tanya bos.

“Mengasah gergaji? Saya tak punya waktu untuk mengasah gergaji. Saya sibuk menebang pohon ….”

Seperti itulah kehidupan kita. Kita terkadang begitu sibuk, bekerja keras dan tak punya waktu untuk mengasah “gergaji” (otak/pikiran/ jiwa) kita, sehingga hasil yang kita dapatkanpun tidak sesuai dengan harapan kita.

Orang orang di masa sekarang, lebih sibuk dan semakin sibuk dibandingkan orang orang sebelumnya.

Tak ada yang salah dengan bekerja keras. Akan tetapi kita tidak boleh mengabaikan hal-hal yang penting dalam kehidupan.

Mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, memberi waktu yang cukup untuk keluarga, memiliki cukup waktu untuk istirahat, meluangkan waktu untuk belajar dan MEMBACA, meningkatkan pengetahuan, menhembanhkan diri, mengikuti kegiatan sosial kemasyarakatan, dan sebagainya.

Jika kita hanya terus giat bekerja, tidak mengambil waktu untuk mengasah “gergaji”, mengasah otak dan jiwa kita, kita akan menjadi bodoh dan kehilangan efektivitas kita.

Sudahkah Anda mengasah “gergaji” hari ini ?

sumber: milis

Leave a comment »

Pilih Pemimpin Karena Allah

Pemimpin yang zuhud tak cinta duniawi, akan bisa lebih mudah memimpin dengan adil dan bersih.

Pemimpin yang tak mengenal Allah dan tak patuh kepada-Nya, bagaimana mungkin akan membimbing kita kejalan-Nya??!

Pemimpin yang mengenal Alloh dan patuh kepada-Nya, akan banyak mendapat pertolongan-Nya dalam memimpin.

Bila memilih pemimpin buat standar kriteria, pilihlah pemimpin bukan dg standar yg kita suka, melainkan dg standar yg Allah suka.

 

Tausyiah Aa Gym di twitter

Leave a comment »

Susi Pijiastuti : Tamatan SMP Jadi Juragan Pesawat

Cleopatra)-Mungkin tokoh yang satu ini dapat menginspirasi  semua, bahwa jenjang pendidikan tidak menentukan keberhasilan seseorang, justru keterampilan dan keuletan yang membuat seseorang berhasil.

KERUT diwajahnya bisa menggambarkan betapa keras jalur hidup ditempuh perempuan paruh buaya ini. Susi Pujiastuti, wanita kelahiran Pangandaran, 15 Januari 1965, memang contoh entrepreneur tulen, merangkak benar-benar dari bawah sebagai pedagang ikan hingga sukses dengan aset ratusan miliar rupiah.

Mengaku asli Jawa, memang fasih berbahasa Jawa. Hanya saja karena bertahun-tahun membangun bisnis di kawasan Pangandaran, ia juga luwes berbahasa Sunda.Perjalanan kemudian, karena sering melayani pelanggan manca negara, bahkan mengemudikan sendiri pesawat terbangnya, iapun fasih pula berbahasa Inggris.

Tetapi siapa sangka jika wanita berkulit gelap itu sekadar tamatan SMP dengan ke sehariannya berprofesi sebagai pedagang ikan laut. Itulah dia Susi Pudjiastuti,  Presiden direktur PT ASI Pudjiastuti  Marine Product yang bergerak dibidang bisnis perikanan dan Susi Air maskapai sewa dengan 49 unit berbagai jenis, diantaranya Grand Caravan 208B, Piaggio Avanti II, Pilatus Porter, dan Diamond DA 42. Kebanyakan pesawat itu dioperasikan di luar Jawa seperti Papua dan Kalimantan.

Susi didaulat sebagai pembicara dalam seminar dengan tema “Preparing Pattern of Indonesia’S Future Women Leader and Entrepneur” di kantor  Kementerian Pekerjaan Umum, yang diselenggarakan Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, kemarin, Rabu (18/4).

Dia pun menuturkan perjalanan hidupnya hingga kini berada di jenjang kesuksesan sebagai wanita karier dan sukses pula dlam membangun rumah tangga.  Dia masih ingat  pesan yang pernah disampaikan Presiden RI Soekarno, Gantungkanlah cita-citamu setinggi bintang di langit. Sejak kecil, Susi sudah menyukai ungkapan itu. Belakangan Susi tahu, kata-kata itu adalah salah satu ucapan Bung Karno di buku Sarinah. Kata-kata mutiara itu mendekam di hati, ibarat sihir kehidupan bagi Susi.  “Ada cita-cita saya lainnya ketika kecil, yakni ingin jadi ahli oceanologi, ahli bidang ilmu kelautan!” ungkapnya.

Susi sendiri bisa jadi cuma menganggap cita-citanya saat kecil itu sebagai gumaman seorang anak. Buktinya, saat remaja, ia mesti balik kampung meninggalkan Yogyakarta– dengan kepala benjol. Apa yang bisa dilakukan seorang gadis remaja yang cuma drop out SMA? Leyeh-leyeh di rumah menikmati segala fasilitas orang tua? “Itu bukan watak saya!” kata Susi, tegas. Pergi ke kota untuk bekerja di pabrik-pabrik, seperti banyak dilakukan teman-temannya? Susi bilang, “Emoh (tidak mau) aku….”

Susi ingat, masa-masa di SMP di kampungnya, ataupun semasa SMA di Yogyakarta, dia suka dagang kecil-kecilan antarteman. Kadang-kadang ia membeli baju atau T-shirt untuk dijual kepada teman. “Jualan kaus golput pun pernah,” katanya, tertawa.

Jadi pedagang, inilah ‘peluang kerja’ yang disasar Susi untuk hari depan. Ia melihat, kampungnya, khususnya di pesisir pantai, kian berkembang sebagai daerah tujuan wisata. Hotel-hotel tumbuh menjamur. “Saya ambil bed cover dan sarung bantal dari kenalan di Yogyakarta, dan menawarkannya ke hotel-hotel yang ada. Lumayan susah meyakinkan pemilik hotel untuk membeli dagangan saya,” ungkap Susi, tentang masa-masa remajanya yang penuh kerja keras itu.

Cita-cita Setinggi Langit Read the rest of this entry »

Leave a comment »

4 Kebiasaan Menaiki Tangga Sukses

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Dibandingkan dengan laki-laki, perempuan memiliki tantangan lebih besar dalam menjalankan karier atau bisnisnya. Maka wajar saja, perempuan kerap kali membutuhkan dukungan semangat dari sesamanya. Tak heran jika perempuan cenderung lebih banyak berbagi satu sama lain demi menyuntikkan semangat untuk menghadapi berbagai tantangan dalam pekerjaannya.

Anda mau tahu kebiasaan apa saja yang dapat membantu wanita meraih kesuksesan? Simak tips berikut ini:

1. Selalu percaya diri, tetapi tetap rendah hati
Perempuan memiliki kepercayaan diri yang tak kalah dengan laki-laki. Namun, kecenderungannya laki-laki sering kali terlalu percaya diri. Sedangkan perempuan cenderung menyeimbangkan kepercayaan dirinya dengan kerendahan hati.

Kimberly Roussel, entrepreneur sukses di Los Angeles, pemilik restoran 24 jam, klub di Hollywood, dan perusahaan katering berbagi kiatnya. Roussel meyakini, kepercayaan diri yang ditanamkan orangtuanya sejak kecil membuatnya lebih berani mengambil risiko dan mampu mengatasi rasa takut. Begitu rasa takut dan kekhawatiran mengenai berbagai hal teratasi, atau bahkan hilang, dunia lebih terbuka dengan Anda melalui berbagai cara yang tak pernah disangka, katanya.

2. Memonitor emosi
Emosi bisa menjadi sumber masalah di tempat kerja. Apalagi jika Anda tak mampu mengendalikan dan memonitor emosi. Boleh juga belajar dari pria mengenai sikapnya yang cenderung tak menanggapi suatu masalah secara personal. Karena dengan cara itu, Anda takkan terlibat dalam masalah emosi di tempat kerja.

Johnson Mandell, penulis buku best seller “Career Comeback” menyarankan jika emosi mulai menguasai diri di tempat kerja sebaiknya beri waktu untuk diri sendiri.

“Pergi saja ke toilet, tenangkan diri sendiri,” jelas Mandell. Namun, jika hal ini terlalu sering dilakukan, artinya Anda selalu mengalami masalah emosi di kantor. Kalau sudah seperti itu, ada baiknya evaluasi kembali situasi kerja di kantor Anda. Boleh jadi bukan suasana hati Anda yang bermasalah, melainkan memang situasi kantor yang tak kondusif.

3. Terstruktur dan terorganisasi
Untuk mencapai target pekerjaan yang diharapkan, bahkan oleh diri Anda sendiri, Anda harus mengatur strategi. Lakukan semua pekerjaan dengan terstruktur dan terorganisasi dengan baik. Buat daftar pekerjaan yang harus Anda selesaikan setiap harinya, dan fokus untuk menuntaskannya dengan baik.

Samira Asemanfar, pendiri salon di Los Angeles, mengatakan, bekerja memerlukan persiapan. Dan, persiapan tersebut sudah dilakukan Asemanfar setiap sore.

“Saya selalu mengevaluasi diri setiap sore, apa yang sudah saya lakukan hari ini. Apa yang harus saya selesaikan besok, dan apa saja urutan pekerjaannya,” tuturnya.

4. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
Perempuan secara alami memiliki kemampuan komunikasi. Bahkan, sosok perempuan introvert sekalipun mampu berkomunikasi. Meski begitu, kemampuan komunikasi pada perempuan tetap perlu ditingkatkan.

Kunci suksesnya bukan pada kemampuan berbicara, melainkan lebih kepada kehati-hatian dalam berbicara atau berkomunikasi. Agar sukses dalam pekerjaan, perhatikan hal detail, termasuk dalam berkomunikasi. Hindari salah bicara, atau salah menuliskan hal kecil yang berdampak terhadap pencitraan Anda.

Maseena Ziegler, penulis buku best seller di Hongkong berjudul “Ladies Who Launch in Hong Kong” mengatakan, tanamkan dalam diri bahwa Anda adalah perempuan cerdas, memiliki tutur bahasa yang baik, dan berkualitas. Sikap positif ini akan membantu Anda untuk menghindari berbagai kesalahan kecil dalam komunikasi, yang bisa merusak citra Anda. Karena jika terlalu sering berbuat kesalahan dalam ucapan atau saat berbicara, menunjukkan karakter yang tak teliti dan tidak mempedulikan sesuatu secara mendetail.

sumber. Judul asli : Mau Lebih Sukses? Ikuti 4 Kebiasaan Ini!

Leave a comment »